RSS Feed

SPLINT

Posted by drg. Asnul Arfani Labels:

Penyakit periodontal merupakan penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik, menyebabkan kerusakan yang progresif dari ligament periodontal. Penyakit ini sering diikuti dengan pembentukan poket periodontal dan perubahan kepadatan dan ketinggian tulang alveolar (tulang pendukung gigi) di bawah poket. Resorpsi tulang alveolar dan kerusakan ligamen periodontal merupakan tanda paling penting dalam terjadinya periodontitis kronis, dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya mobilitas atau kegoyahan gigi yang pada akhirnya akan menyebabkan lepasnya gigi tersebut.


Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit periodontal, misalnya dengan melakukan kuretase yaitu dengan mengambil jaringan lunak pada dinding dalam poket yang mengalami inflamasi, maupun dengan melakukan operasi pembedahan gusi atau biasa disebut gingivektomi. Pada kasus penyakit periodontal yang diikuti dengan terjadinya mobilitas gigi, sebelum dilakukan perawatan perlu digunakan alat untuk mengikat dan menambah stabilitas gigi agar gigi tersebut tidak lepas selama dilakukan perawatan. Alat yang digunakan untuk mengikat dan menstabilkan gigi tersebut disebut dengan splint

Splint merupakan alat stabilisasi dan immobilisasi gigi yang goyah karena suatu lesi atau trauma atau penyakit periodontal. Splint digunakan untuk menggabungkan beberapa gigi untuk membentuk suatu dukungan. Prinsip dari pembuatan splint ini yaitu dengan mengikat beberapa gigi menjadi satu kesatuan sehingga tekanan dapat didistribusikan ke semua gigi yang diikat. Splint dapat berupa alat yang dapat dilepas, cekat, atau kombinasi keduanya. Splint dapat digunakan secara temporer maupun permanen tergantung dari material yang digunakan juga lama penyembuhan penyakit periodontalnya. 

Penyebab penyakit periodontal diklasifikasikan menjadi dua menurut asalnya, yaitu faktor lokal dan sistemik.

          Faktor lokal
  • Faktor iritasiFaktor iritasi terdiri faktor inisial yang berupa plak gigi. Bakteri plak yang menumpuk menyebabkan jaringan periodontal mengalami inflamasi (peradangan). Selain plak, faktor lokal yang menyebabkan penyakit periodontal berupa faktor predisposisi, misalnya berasal dari tambalan gigi yang tidak sesuai, kesalahan alat prostodonsi ( gigi palsu)gigi maupun kesalahan pada perawatan ortodonsi (perawatan kawat gigi).
  • Faktor fungsionalFaktor fungsional terdiri dari bruxism atau kerot, clenching dan tapping dimana gerakan oklusal yang dilakukan akan merusak ligamen periodontal dan tulang alveolar.

    Faktor sistemik

    Faktor sistemik adalah suatu kondisi tubuh yang dapat mempengaruhi jaringan periodontal. Faktor sistemik penyebab penyakit biasanya didahului oleh adanya faktor lokal. Faktor sistemik dapat menyebabkan rendahnya resistensi jaringan periodontal sehingga mudah terpengaruh efek dari faktor lokal. Resistensi yang rendah berakibat pada munculnya gangguan atau kerusakan fungsi dan struktur dari komponen jaringan periodontal. Faktor sistemik yang mempengaruhi jaringan periodontal contohnya endokrin (hormonal), malnutrisi, obat-obatan, psikologis, keturunan (genetik), penyakit metabolisme, penyakit dan gangguan hematologis, pengaruh logam dan penyakit kronis.
Perawatan penyakit periodontal merupakan suatu perawatan yang dilakukan pada jaringan periodontal patologis maupun non-patologis baik secara bedah maupun non-bedah dengan tujuan agar secara fisiologis dan anatomis mendapatkan jaringan yang sehat secara optimal. Perubahan patologis dapat berupa inflamasi misalnya gingivitis maupun periodontitis, sedangkan non-patologis berupa resesi gingiva, frenulum tinggi, vestibulum dangkal, dan keadaan gigi yang abnormal.
Splint merupakan suatu alat yang dibuat untuk menstabilkan atau mengencangkan gigi-gigi yang goyah akibat suatu penyakit. Pada perawatan penyakit periodontal, splint digunakan pada keadaan kegoyahan gigi akibat terjadinya kerusakan tulang alveolar. Bila kegoyahan gigi tidak mengganggu fungsi pengunyahan dan kenyamanan penderita serta didapati gambaran ligamen periodontal yang normal, maka gigi tersebut tidak memerlukan splint.
Kegoyahan gigi dapat terjadi pada jaringan periodonsium yang sehat, yaitu bila terjadi pelebaran ligamen periodontal dan berkurangnya tinggi tulang alveolar. Keadaan ini dianggap sebagai kegoyahan fisiologis. Kegoyahan fisiologis dapat juga dikurangi dengan pemasangan splint dan melakukan penyesuaian oklusi
Splinting dapat dijadikan perawatan pendukung yang dilakukan bersamaan dengan perawatan periodontal lainnya, dapat juga sebagai fase pertama perawatan periodontal sebelum tindakan bedah dilakukan. Splint periodontal dapat bersifat temporer ataupun permanen. Bentuk splint dapat berupa alat cekat atau lepasan, dan dapat diletakkan ekstrakoronal maupun intrakoronal. Splint permanen antara lain berupa fixed bridge, protesa sebagian lepasan, atau penggabungan bahan tambalan resin komposit.

Splint permanen diindikasikan jika perawatan periodontal tidak mengurangi mobilitas gigi, sehingga gigi tidak dapat berfungsi baik tanpa dukungan tambahan. Splint permanen berfungsi untuk menstabilkan gigi, mendistribusikan kekuatan oklusi, mengurangi trauma, dan membantu dalam perbaikan jaringan periodontal. Splint permanen dipasang untuk memperpanjang fungsi gigi dalam mulut lebih lama.

Splint permanen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Lepasan-eksternal
  2. Continuous claps device, Swing-look device, Overdenture (full atau partial)
  3. Cekat-internal
  4. Full coverage, ¾ coverage crowns dan inlay, Post in root canal , Horizontal pin splints
  5. Cast-metal resin bonded fixed partial denture (maryland splint)
  6. Kombinasi
  7. Partial denture and splint abuntments, Removable-fix splint, Full or partial denture or splinted root, Fixed bridges incorporated in partial denture, sealed on post or copings
  8. Endodontik

Berikut ini merupakan beberapa contoh splint :

1. Splint Lepasan Eksternal
Splint lepasan permanen dalam hal ini adalah splint continuous clasp dapat mengikat gigi yang goyah. Alat ini mirip dengan gigi tiruan lepasan sebagian. Splint ini memberikan dukungan pada gigi dari permukaan lingual dan dimungkinkan adanya tambahan dukungan dari permukaan labial atau dengan menggunakan landasan intrakoronal. Palatal bar juga mungkin ditambahkan untuk mendukung efek splintingnya. Beberapa gigi tiruan menggunakan pin yang ditancapkan dalam cekungan atau lubang pada inlay.
2. Cast Metal Resin Bonded Fixed Partial Denture
Cast metal resin bonded fixed partial denture digunakan dengan mengurangi sedikit lapisan email. Tipe ini merupakan jenis protesa yang fungsional, estetis, reversibel, dan murah. Protesa ini terdiri dari kerangka logam yang dilapisi dengan resin yang menempel pada email gigi. Ikatan email sangat kuat, meskipun demikian gigi yang goyah bila mendapat tekanan oklusal yang sangat kuat maka dapat lepas dari kerangka logamnya.
3. Splint Cekat Internal
Alat permanen cekat dapat dibuat dengan logam yang disolder, seperti mahkota penuh, mahkota 3/4 , inlay, splint pin horizontal, dan pin ledge. Splint kemudian disementasi pada tempatnya. Mahkota penuh merupakan alat yang paling mudah jika resesi tidak bertambah dan gigi dibuat sejajar. Splint jenis ini bentuknya kaku dan ukuran splint harus sesuai dengan diameter bukolingual. Sambungan interproksimal jangan sampai mengenai papila interdental, dan hubungan oklusalnya harus harmonis. Splint cekat merupakan suatu restorasi yang paling efektif untuk stabilisasi gigi.
4. Splint Kombinasi
Meskipun splint cekat banyak keuntungannya, tetapi terdapat kelemahan dari segi periodontal, sehingga kombinasi dari splint cekat dan partial denture merupakan pilihan yang tepat. Gigi tiruan sebagian menggunakan gigi pegangan yang merupakan splint yang paling baik dan dapat dikerjakan dengan mudah dengan klamer dan sandaran sehingga stabilisasi dapat tercipta ke segala arah. Gigi tiruan dapat didukung oleh mahkota gigi atau pasak logam yang ditanam ke dalam akar gigi.

Berikut ini merupakan jalannya Perawatan splint eksternal fiber-reinforced composite resin pada gigi anterior:

Membersihkan gigi yang akan displint dengan scaler ultrasonik kemudian menyikat dengan brush dan pumice.

Setelah gigi bebas dari deposit kemudian dikeringkan dengan semprotan udara dan meletakkan kapas disekitar gigi yang akan displint agar tetap bebas dari saliva.

 Mengaplikasikan etsa pada bagian palatal atau lingual di bawah 1/3 incisal gigi selama 5 menit, kemudian dibilas dengan semprotan air lalu mengeringkan dengan semprotan udara.



Mengaplikasikan bonding pada area yang telah dietsa, kemudian melakukan penyinaran dengan light curing unit selama 10 detik.



Mengaplikasikan net fiber pada area gigi yang telah dibonding (termasuk area interdental), kemudian melakukan penyinaran selama 10 detik.

  
Mengaplikasikan resin komposit diatas net fiber agar splint melekat lebih kuat, kemudian melakukan penyinaran selama 20 detik.

  
Melakukan finishing dan polishing pada resin komposit dengan bur finishing.
  
Mengecek adanya traumatik oklusi. Menyarankan pasien untuk menjaga kebersihan mulutnya dan kontrol 1 minggu kemudian.
    Setelah dilakukan splinting pasien diinstruksikan untuk lebih memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya, terutama pada regio gigi yang displinting, karena pada regio tersebut lebih mudah terjadi akumulasi plak dan debris yang akan menyebabkan inflamasi kronis yang terjadi dapat semakin parah.

    23 comments:

    1. Unknown

      Dok boleh tau gak brp biaya mengencangkan gigi yang goyang?

    1. drg. Asnul Arfani

      sebelumnya saya minta maaf baru bs bls skrg..
      tepatnya saya tidak bs memberitahukan, tetapi sekitar 300an ribu ke bawah.thanks mas muhammad

    1. dinda

      dok.. sejak kecil sampe sy udh segede ini diantara gigi seri bagian bawah sy renggang seperti ompong dan sy merasa tidak PD kalo berbicara. yang ingin sy tanyakan knpa gigi sy tumbuh renggang, apa karena faktor kelainan? dan tindakan/perawatan apa yg dpt dilakukan untuk memperbaiki susunan gigi sy?

    1. drg. Asnul Arfani

      To Dinda
      Sebelumnya saya minta maaf karena baru bisa balas sekarang

      Sebenarnya untuk menjawab keluhan dari mba Dinda, saya masih harus membutuhkan beberapa pemeriksaan seperti foto keadaan gigi, foto rontgen, riwayat kesehatan gigi, riwayat kesehatan umum, dan riwayat keluarga. Karena bila hanya info sedikit ini, saya tidak dapat menentukan secara pasti penyebab dari keluhan mba ini.

      Tetapi saya akan tetap menjelaskan beberapa kasus yang efeknya seperti keluhan mba Dinda, seperti:

      1)Kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi karena faktor keturunan
      Kelainan ini disebabkan karena faktor keturunan dari orang tua. Contohnya ayah maupun ibu yang keadaan giginya sama dengan mba Dinda. Seperti misalnya bapak, ibu, kakek, nenek, maupun saudara lain mba Dinda keadaan giginya sama. Hal ini dapat dibagi lagi seperti ukuran rahang dengan giginya tidak sebanding (ukuran rahang lebih besar dari ukuran gigi)

      2)Waktu dari Pencabutan gigi susu yang tidak tepat
      Pada saat sekitar umur 7 tahun ke atas, mba Dinda tidak mencabutkan gigi susunya yang seharusnya sudah tanggal atau copot. Hal ini menyebabkan gigi dewasanya tumbuh tidak sesuai letak dan posisinya. Dan juga karena kecepatan dicabut gigi susunya padahal gigi susunya masih harus berada di gusi

      3)Faktor kebiasaan buruk
      Faktor yang disebabkan oleh kebiasaan menghisap jempol, sedotan, pulpen. Hal ini bisa menyebabkan renggangnya gigi seri.

      4)Faktor kerusakan jaringan periodontal (gusi dan tulang)
      Kerusakan jaringan gusi maupun tulang yang disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang jelek.

      5)Kelainan otot gusi pada tengah – tengah gigi seri
      Kelainan ini menunjukkan pembesaran gusi bagian tengah

      6)Terhambat tumbuh gigi serinya
      Kemungkinan gigi seri mba Dinda masih berada di dalam tulang, hal ini dapat terlihat bila dilakukan rontgen foto secara keseluruhan.

      7)Kelainan maupun penyakit umum
      Kasus kelainan yang disebabkan oleh kesehatan umum

      Bila dilihat dari beberapa kasus di atas, keluhan mba Dinda ada hubungannya dari salah satu kasus tersebut. Oleh karena itu harus membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Penanganannya juga berbeda2, tergantung dari penyebab, secara keseluruhan perawatannya seperti pemberian gigi palsu, pemakaian kawat gigi, dan pencabutan. Sebaiknya untuk kelanjutannya mba Dinda bisa datang ke praktek dokter gigi setempat agar dilakukan tindakan lanjut.

      Mudah-mudahan info dari saya yang simple ini dapat memberikan penjelasan buat mba Dinda
      Terima kasih

    1. Ani Nur Rosidah

      dok, ibu saya mengalami resesi gingiva, dan saya perhatikan kalau skrg lbh protrusi. selain itu beliau berusia 50 tahun dan menderita diabetes. mgkin itu salah satu pnyebabnya.
      apakah bisa kalau kondisinya seperti yg saya sebutkan dilakukan periodontal splinting?
      mohon informasinya, :)
      terima kasih

    1. Sanop Juntak

      ngeri gan

    1. riffuadsblog

      dok, biaya membuat splint itu berapa ya. tmj sy dislokasi dan sekarang dagu sy terlihat panjang dan aneh bentuk muka nya . tolong recommend tempat nya #kalo ada yang bisa jamsostek sy sangat senang dok:)

    1. riffuadsblog

      oh iya lokasi sy di jakarta barat

    1. drg. Asnul Arfani

      To ani, sebelumnya terimakasih commentny. Dilihat dari data Yang MBA ani berikan, saya menyimpulkan bahwa protusif Gigi ibu mbak dapat disebabkan oleh resorbsi tulang alveolar yg disebabkan oleh diabetes. Apabila pd Gigi tsb terjadi luksasi, perawatan splint InI merupakan salah satu indikasi dengan tujuan agar Gigi tersebut tidak lepas. Akan tetapi pengontrolan DMnya juga merupakan suatu tindakan yg Utama agar tidak memperparah, Dan juga menjaga OHI. Kuranglebih says moon maaf

    1. drg. Asnul Arfani

      To riffuad, terimakasih commentnya, splint Ini merupakan suatu perawatan untuk Gigi Yang goyah. Bila dilihat dari kasus mas Fuad, Hal ini sebagai kelainan sendi tulang mandibula, oleh Karena it Jenis perawatan Ini tidak tepat. Akan tetapi saya Sangat senang dengan pertanyaannya. Kelainan ini dapat diberikan perawatan yg tepat apabila penyebabnya diketahui. Oleh Karena itu lebih lanjut mas Fuad dpt konsultasi dengan Dokter Gigi spesialis bedahmulut di rumahsakit terdekat. Mohonmaaf apabila jwabannya tidak memuaskan.

    1. Unknown

      Dokter asnul, bagaimana cara supaya gusi berwarna selalu pink segar tidak hitam, gigi selalu putih dan senyum menawan?

    1. drg. Asnul Arfani

      to fira, terima kasih pertanyaannya mba fira, yang pasti apabila gusi kita yang tadinya pink namun setelah beberapa waktu berubah menjadi kehitaman ada beberapa faktor. terutama yang paling sering adalah memiliki kebiasaan merokok. pada perokok juga dapat menyebabkan bibir kehitaman. pada kasus ini dapat dilakukan perawatan dengan bedah periodontal oleh dokter gigi spesialis periodonsia. (jangan banyak mancing siang2 biar tidak terpapar sinar matahari langsung. heheheheheh)

    1. Endang
      This comment has been removed by the author.
    1. Endang

      Dear dokter Asnul,
      Gigi taring bawahku agak miring dan kayak mendorong gigi geraham. sekarang antara gigi seri dan gigi gerahamnya renggang sekitar 3-5m, kayak yang ada di foto atas. dulu gak selebar itu padahal.

      Menurut dokter, gigiku butuh di luruskan ato gini aja gak papa? takutnya jadi ngaruh sama posisi gigi geraham.
      makasih :)

    1. Anonymous

      Dear Dokter Asnul
      Nama saya Wimbo
      Saya dulu pernah terjatuh sehingga mengakibatkan 1 gigi seri saya bagian atas patah dan 1 lagi gigi diantara seri dan taring. yang paling parah adalah patah pada gigi seri karena mencapai bagian Pulp, setelah semua saraf pada gigi seri sudah mati saya melakukan penjaketan pada gigi seri saya namun tidak pada gigi yang patah yang posisinya diantara gigi seri dan taring karena tidak terlalu parah hanya sedikit.
      namun seringkali 2 gigi tersebut terasa nyeri rasa nyeri itu bervariasi terkadang hanya beberapa jam dan ketika setelah beristirahat (tidur) biasanya sudah hilang rasa sakitnya, namun terkadang rasa sakit itu bisa mencapai 3 hari lebih dok dan sedikit goyang. apakah saya perlu untuk perawatan splinting pada gigi saya dok untuk menguatkan gigi saya agar tidak goyang. lalu apakah faktor ketika saya terjatuh dulu itu yang membuat rasa sakit pada gigi saya saat ini dok? terimakasih
      :)

    1. Unknown

      Dokter...gigi saya terkena penyakit seperti penjelasan di atas...gigi saya gusinya turun dan berwarna merah tua...semua gigi goyang dan keliatan panjang sampai ke akar...Masi bisahkah gigi goyang saya diselamtkan...1 gigi taring saya tanggal karna karang gigi..dan dapatkah gusi saya naik kembali seperti semula...thks

    1. Unknown

      Perawatan apa yang harus saya lakukan..Mohon penjelasannya dokter dan berapakah estimasi biayanya...Ke dokter manakah dapat direkomen saya ada di medan..(Beberapa dokter sdh saya konsultasi gusi saya tidak dpt kembali)..saya agak frustasi mendengarnya...Mohon bantuannya dokter..

    1. Unknown

      dok, saya mau nanya, rahang saya sering bunyi 'krak' ketika membuka mulut, menguap ataupun sedang mengunyah makanan. apa keadaan ini berbahaya,ya?
      kira2 apa solusi yg tepat untuk mengatasi masalah rahang saya, ya, dok?
      trims

    1. Unknown

      ada nggak obat yang harus kita konsumsi agar tulang penyanggah gigi kita menjadi kuat

    1. Unknown

      Karena gigi graham saya harus dicabut, karena gigi saya goyang derajat 4

    1. Unknown

      Saya ingin agar gigi saya tidak usah dicabut.

    1. poetrie pinguin

      Dok,saya baru 3 hari splint gigi,
      waktu kontrol saya masih 5 hari lagi,
      saya mau tanya dok,
      selama 3 hari splint,mulut saya luka seperti sariawan,sampai ke lidah
      untuk buang ludahpun sakit sekali...
      gigi saya di yg di splint yg atas sama bawah bagian depan

    1. Tik

      Maaf Dok.
      Domter prakteknya dimana ya? Trus, kalo heraham sakit karena pernah jatuh, apakah perlu pasang spint ga? Di negeri sebelah, diajurkan untuk pasang splint. Tapi...bayarnya mahal banget. Kalau di sini pasang spljnt biayanya berapa dan perlu berapa lama untuk perawatan sampai bisa mendapatkan splint tersebut ya Dok?
      Terima kasih

    Post a Comment