RSS Feed

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LENGKAP (FULL DENTURE)

Posted by drg. Asnul Arfani Labels:

Gigi tiruan merupakan protesa yang dibuat untuk menggantikan gigi yang hilang, dan didukung oleh jaringan pendukung baik lunak maupun keras dalam rongga mulut. Pada pasien yang kehilangan gigi, pemakaian gigi tiruan dapat membantu proses mastikasi (pengunyahan), estetika, dan fonasi, serta mempertahankan keadaan jaringan rongga mulut.

 Gambar 1, Full Denture
Gigi tiruan lengkap (Full Denture) adalah alat yang menggantikan seluruh gigi baik pada rahang atas maupun rahang bawah.
 Seseorang yang telah kehilangan gigi-giginya maka akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut :
  • Terganggunya fungsi pengunyahan
  • Terganggunya fungsi bicara
  • Terganggunya fungsi estetis
  • Kesehatan jaringan lunak mulut terganggu
  • Keadaan psikis terpengaruh
 Gambar 2, Gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah
    GTL perlu digunakan untuk mencegah pengkerutan tulang alveolar, berkurangnya vetikal dimensi disebabkan turunnya otot-otot pipi karena tidak adanya penyangga, dan hilangnya oklusi sentrik.
    Pada orang yang kehilangan seluruh giginya, vertikal dimensi oklusi alami akan hilang dan mulut cendurung overclosure. Hal ini akan menyebabkan pipi berkerut dan masuk ke dalam serta membentuk commisure. Selain itu, lidah sebagai kumpulan otot yang sangat dinamis karena hilangnya gigi akan mengisi ruang selebar mungkin sehingga lidah akan membesar dan nantinya dapat menyulitkan proses pembuatan gigi tiruan lengkap. Selama berfungsi rahang bawah berusaha berkontak dengan rahang atas sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah akan menyebabkan hilangnya oklusi sentrik sehingga mandibula menjadi protrusi dan hal ini menyebabkan malposisi temporo-mandibular joint.

    Indikasi pembuatan GTL adalah sebagai berikut :
    1. Individu yang seluruh giginya telah tanggal atau dicabut.
    2. Individu yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan gigi yang masih ada tidak mungkin diperbaiki.
    3. Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu keberhasilannya.
    4. Keadaan umum dan kondisi mulut pasien sehat.
    5. Ada persetujuan mengenai waktu, biaya dan prognosis yang akan diperoleh. 
     Gambar 3. Endentulous (daerah tak begigi)
      Keberhasilan pembuatan GTL tergantung dari retensi yang dapat menimbulkan efek psikologis dan dukungan jaringan sekitarnya, sehingga dapat mempertahankan keadaan jaringan normal. Hal ini mencakup :
      1. Kondisi edentulous (tidak begigi) berupa : processus alveolaris, saliva, batas mukosa bergerak dan tidak bergerak, kompesibilitas jaringan mukosa, bentuk dan gerakan otot-otot muka, bentuk dan gerakan lidah.
      2. Ukuran, warna, bentuk gigi dan gusi yang cocok
      3. Sifat dan material yang hampir sama dengan kondisi mulut
      4. Penetapan atau pengaturan gigi yang benar, meliputi :
      • Posisi dan bentuk lengkung deretan gigi
      • Posisi individual gigi
      • Relasi gigi dalam satu lengkung dan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah.
      Perawatan pada pengguna GTL dapat dikatakan berhasil apabila :
      • Enak dipakai, nyaman dan menyenangkan
      • Dapat mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan dan estetis
      • Dapat memelihara keadaan jaringan mulut.
      Faktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilan gigi tiruan lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL:
      1. Faktor fisis: Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat mempengaruhi efek retensi dari tekanan atmosfer. Posisi terbaik peripherial seal adalah di sekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal gigi tiruan atas, pada permukaan bukal gigi tiruan bawah.Peripherial seal bersambung dengan Postdam pada rahang atas menjadi sirkular seal. Sirkular seal ini berfungsi membendung agar udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam basis gigi tiruan (fitting surface) dan mukosa sehingga tekanan atmosfer di dalamnya tetap terjaga. Apabila pada sirkular seal terdapat kebocoran (seal tidak utuh/terputus) maka protesa akan mudah lepas. Hal inilah yang harus dihindari dan menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan dalam pembuatan protesa gigi tiruan lengkap.Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari palatum molle dekat fovea palatina.
      2. Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan kontak antara basis gigi tiruan dengan mukosa mulut, tergantung dari efektivitas gaya-gaya fisik dari adhesi dan kohesi, yang bersama-sama dikenal sebagai adhesi selektif.
      3. Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface). Retensi gigi tiruan berbanding langsung dengan luas daerah yang ditutupi oleh basis gigi tiruan.
      4. Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai sebagai pegangan terutama pada rahang atas.
      5. Faktor kompresibilitas jaringan lunak dan tulang di bawahnya untuk menghindari rasa sakit dan terlepasnya gigi tiruan saat berfungsi
      Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior (depan) karena harus mengingat estetis (ukuran, bentuk, warna) walaupun tidak kalah pentingnya untuk pemasangan gigi posterior (belakang) yang tidak harus sama ukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk mengurangi permukaan pengunyahan supaya tekanan pada waktu penguyahan tidak memberatkan jaringan pendukung.
      Untuk pemasangan gigi yang harus diperhatikan adalah personality expression, umur, jenis kelamin yang mana nantinya akan berpengaruh dalam pemilihan ukuran, warna dan kontur gigi.
      Disamping itu juga perlu diperhatikan keberadaan over bite, over jet, curve von spee, curve monson, agar diperoleh suatu keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan lengkap.

      2 comments:

      1. Unknown

        Maaf dok, boleh tanya refrensi artikel dokter ini dri mna??

        trmaksh sblm nya..

      1. Unknown

        maaf dokter, mohon info bagaimana cara mencetak gigi untuk pasien yang akan dilakukan perawatan gigi tiruan Lengkap atau gigi Tiruan Penuh? apakah ada cara khusus?

      Post a Comment