RSS Feed

Perbedaan derajat keasaman (pH) saliva antara pengunyah permen karet yang mengandung xylitol dan sukrosa

Posted by drg. Asnul Arfani Labels:


Penyakit periodontal atau yang disebut juga penyakit jaringan pendukung gigi adalah masalah serius dan umum yang dapat menyebabkan hilangnya gigi. Sifat kronis pada penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada serabut periodontal. Kebersihan rongga mulut yang jelek adalah faktor terpenting yang mempengaruhi tingkat keparahan kerusakan jaringan periodontal. Penyakit ini erat hubungannya dengan plak gigi, yang dibentuk sebagai hasil interaksi yang kompleks antara gigi, lingkungan, dan molekul bakteri, sehingga menyebabkan inflamasi pada gingiva (gusi). 

Kalkulus merupakan salah satu penyebabdalam penyakit periodontal. Kalkulus adalah plak gigi yang mengalami mineralisasi, oleh karena itu pembentukan kalkulus dimulai dengan adanya akumulasi plak gigi. Cairan ludah (saliva) juga faktor penting dalam pencegahan karies gigi, kelainan periodontal dan gambaran penyakit mulut lainnya. Fungsi cairan ludah salah satunya dapat melindungi permukaan mulut, baik mukosa maupun elemen gigi geligi, yang bekerja karena pengaruh buffer dan pembersihan mekanis. Derajat keasaman (pH) dan kapasitas buffer saliva disebabkan oleh adanya susunan bikarbonat, yang naik seiring dengan kecepatan sekresi saliva. oleh karena itu kapasitas buffer merupakan faktor penting sebagai pengatur pH rongga mulut dan melindungi gigi dari kerusakan. Derajat keasaman (pH) yang rendah adalah lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan bakteri yang tahan terhadap asam terutama Streptococcus mutan, karena bakteri tersebut dapat memetabolisme gula dan makanan yang mengandung gula menjadi asam laktat. pH saliva yang tidak dirangsang biasanya agak asam, antara 6,4 sampai 6,9; sedangkan yang dirangsang menunjukkan pH dalam keadaan basa. 
Permen karet merupakan salah satu makanan yang sangat digemari baik orang dewasa maupun anak-anak. Permen karet selain dapat dibeli dengan harga yang relatif murah juga dapat mengasyikkan saat dimakan. Dalam bidang kedokteran gigi, permen karet sangat berguna karena dapat menstimulasi aliran saliva yang dapat meningkatkan kapasitas buffer sehingga dapat menaikkan pH. 
Xylitol mempunyai efek menstimulasi daya alir saliva dan menurunkan kolonisasi bakteri mulut. Menurut penelitian, xylitol lebih efektif daripada gula terhadap kesehatan mulut karena xylitol tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri dalam pembentukan asam dan mempunyai efek antibakteri, dan juga bila mengkonsumsi xylitol dapat menurunkan jumlah bakeri mulut di dalam plak dan saliva. 
Berikut ini merupakan gambar alat dan bahan yang saya gunakan untuk penelitian ini :
Hasil penelitian :
  1. penelitian dilakukan dengan mengukur pH saliva pada 30 orang mahasiswa UGM, yang diberikan 2 kali perlakuan. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah pengunyahan. Hasil analisis menunjukkan perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah pengunyahan pada kelompok pengunyah permen karet yang mengandung xylitol dan permen karet yang mengandung sukrosa perbedaan yang bermakna.
  2. rerata dan simpangan baku perubahan pH saliva sebelum dan sesudah pengunyahan permen karet yang mengandung xylitol dan yang mengandung gula, menunjukkan perbedaan perubahan pH saliva. Yaitu terjadi penngkatan pH rata-rata 0,2870 untuk permen karet yang mengandung xylitol dan terjadi penurunan  pH rata-rata -0,2480 untuk permen karet yang mengandung sukrosa.
Pembahasan :
pH normal perhari adalah 6-7. Hasil penelitian ini menunjukkan pH saliva meningkat pada subjek yang mengunyah permen karet yang mengandung xylitol, sementara pH saliva menurun pada subjek yang mengunyah permen karet yang mengandung sukrosa. Hal ini disebabkan permen karet yang mengandung xylitol tidak dapat difermentasikan oleh bakteri mulut sehingga tidak menghasilkan asam pada saliva, dan kapasitas buffer saliva akan meningkat sehingga pH saliva juga akan meningkat.
Perubahan penurunan pH saliva pada pengunyahan permen karet yang mengandung sukrosa disebabkan permen karet yang mengandung sukrosa dapat menghasilkan asam pada saliva melalui hasil fermentasi oleh bakteri
Kesimpulan :
terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah mengunyah baik pada pengunyah permen karet yang mengandung xylitol dan yang mengandung sukrosa. pH saliva pada pengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkat, sedangkan pengunyah permen karet yang mengandung sukrosa menurun.


0 comments:

Post a Comment